Praktikum Seismik Refraksi 2016

Candi Kedulan
Gambar 1. Candi Kedulan.

Seismik Refraksi

dsc05435-min
Gambar 2. Akuisisi seismik refraksi menggunakan geophone dan palu!

Seismik refraksi adalah salah satu metode geofisika yang memanfaatkan sifat refraksi pada penjalaran gelombang seismik. Seperti bisa dilihat di-sinisini, maupun sini, seismik refraksi adalah metode yang cukup sederhana. Proses akuisisi dimulai dengan menentukan desain survey yang didasarkan pada kondisi geologi dan kondisi tempat pengukuran. Kemudian proses akuisisi dapat dilanjutkan dengan membentangkan meteran, kabel geophone, serta menanam geophone itu sendiri. Beberapa tips akuisisi di bawah dapat diterapkan untuk mendapatkan data dengan kualitas yang baik.

Candi Kedulan

Candi Kedulan adalah salah satu candi yang terletak di daerah Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DIY (Gambar 1). Perpustakan Nasional pada situsnya menjelaskan mengenai Candi ini. Selain studi arkeologi, Candi Kedulan ini menjadi menarik dari segi keilmuan geofisika, karena lokasi aslinya yang tertimbun lahar Merapi hingga kedalaman 4 meter. Secara stratigrafi, karakter endapan lahar ini menarik untuk dikaji menggunakan metode seismik refraksi, karena orientasinya yang masih datar (belum terdeformasi), dan dangkal (Gambar 3).

dsc04775mod-min
Gambar 3. Endapan lahar Merapi Muda di situs Candi Kedulan. Foto menghadap N180E, dengan Pak Nukman sebagai skala.

Tips-tips akuisisi seismik refraksi

Data dalam eksplorasi geofisika adalah sesuatu yang sangat mahal, sehingga kecermatan dan ketelitian proses akusisi akan menentukan baik tidaknya analisa kita. Mengingat quote yang sering diutarakan Prof. Kirbani : “garbage in, garbage out”, proses akuisisi harus dipastikan sebaik mungkin. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan pada proses akuisisi seismik Refraksi :

  • Pastikan kondisi geologi lokal sudah diketahui dan perkiraan kedalaman target sudah disesuaikan dengan spasi antar geophone dan panjang lintasan.
  • Lakukan pengecekan alat minimal sehari sebelum digunakan di lapangan untuk mengetahui karakteristik alat, serta masalah apa yang mungkin dihadapi
  • Pastikan geophone tertanam dengan baik dan memiliki couple yang baik dengan tanah. Hal ini berlaku juga untuk landasan besi
  • Usahakan pemasangan geophone pada lokasi yang tidak dekat noise (jalan, parit, sungai, pabrik, dll)
  • Pastikan geometri akuisisi terekam dengan baik (posisi geophone, jarak antar geophone, lokasi shot point)
  • Pastikan profil elevasi juga terekam dengan baik (digunakan sebagai koreksi elevasi saat pengolahan data)
  • Memukul landasan sebaiknya hanya sekali pukul dan palu langsung diangkat ke atas agar mendapat sinyal yang lebih baik
  • Pastikan data yang terekam adalah data yang baik. Ulang segera proses akuisisi apabila datanya terlihat meragukan